Makna Logo Taman Wisata Alam Bantimurung
Dari awal berdirinya, TWAB belum pernah memiliki logo dan hanya menggunakan gambar kupu-kupu. Ketiadaan logo sebagai identitas diperparah dengan kurangnya media promosi yang digunakan. Penciptaan logo TWAB dilakukan untuk lebih menunjukkan ciri khas tersendiri. Disamping itu untuk lebih memperkenalkan keberadaan TWAB beserta identitas barunya kepada khalayak. Jenis logo yang dipilih adalah penggabungan antara Logogram dan Logotype. Jenis logo ini dianggap tepat terutama bagi lembaga atau perusahaan yang baru pertama kali memperkenalkan Corporate Visual Identity-nya. Ditambah lagi, identitas visual TWAB yang baru sama sekali berbeda dengan identitas yang pernah digunakan sebelumnya. Untuk lebih jelasnya, perancangan logo diuraikan sebagai berikut:
Penjelasan Umum
a.Konsep dasar bentuk (logogram)
Bentuk dasar logo TWAB adalah konfigurasi 4 percikan air yang melambangkan empat elemen utama pembangun TWAB, yaitu Ketuhanan, Manusia, Alam dan Air. Ketuhanan artinya bahwa TWAB pada dasarnya merupakan ciptaan Allah, sebagai Sang Maha indah dan Maha Pencipta oleh karenanya manusia sebagai salah satu ciptaan Allah, harus senantiasa menjaga dan melestarikannya. Manusia artinya TWAB diolah dan dikembangkan oleh manusia sebagai makhluk berakal di bumi. Alam artinya TWAB merupakan suatu tujuan wisata yang memanfaatkan keindahan Alam. Air artinya salah satu objek utama dan terbesar di TWAB adalah Air terjun. Secara visual, konfigurasi dari bentuk-bentuk di atas kemudian membentuk sebuah kesatuan bentuk yaitu Kupu-kupu yang melebarkan sayapnya yang berwarna warni yang selain menggambarkan bahwa di TWAB terdapat ribuan jenis Kupu-kupu atau sesuai dengan julukannya "The Kingdom of Butterfly", juga bermakna bahwa TWAB sebagai tujuan wisata yang selalu berkembang disetiap zaman dan Go International.
Penjelasan Umum
a.Konsep dasar bentuk (logogram)
Bentuk dasar logo TWAB adalah konfigurasi 4 percikan air yang melambangkan empat elemen utama pembangun TWAB, yaitu Ketuhanan, Manusia, Alam dan Air. Ketuhanan artinya bahwa TWAB pada dasarnya merupakan ciptaan Allah, sebagai Sang Maha indah dan Maha Pencipta oleh karenanya manusia sebagai salah satu ciptaan Allah, harus senantiasa menjaga dan melestarikannya. Manusia artinya TWAB diolah dan dikembangkan oleh manusia sebagai makhluk berakal di bumi. Alam artinya TWAB merupakan suatu tujuan wisata yang memanfaatkan keindahan Alam. Air artinya salah satu objek utama dan terbesar di TWAB adalah Air terjun. Secara visual, konfigurasi dari bentuk-bentuk di atas kemudian membentuk sebuah kesatuan bentuk yaitu Kupu-kupu yang melebarkan sayapnya yang berwarna warni yang selain menggambarkan bahwa di TWAB terdapat ribuan jenis Kupu-kupu atau sesuai dengan julukannya "The Kingdom of Butterfly", juga bermakna bahwa TWAB sebagai tujuan wisata yang selalu berkembang disetiap zaman dan Go International.
Eksplorasi Bentuk |
Grid Logo |
b. Warna logo
Penerapan warna pada logo didasarkan pada pemikiran bahwa harus ada keselarasan antara logo yang diciptakan dengan citra TWAB yang ingin dibangun.
- Warna Hijau melambangkan alam. Warna hijau dipilih untuk memberi kesan yang alami dan kesegaran terhadap TWAB
- Warna biru melambangkan air. Penggunaan warna ini membantu membentuk citra TWAB yang dapat dipercaya baik oleh para wistawan dalam negeri maupun luar negeri, mitra kerjanya maupun masyarakat umum.
- Warna merah melambangkan kekuatan, semesta, cahaya yang tentunya hanya dikuasai oleh Allah Sang Maha Pencipta. Warna ini juga memberi kesan cinta, keceriaan, semangat dan kehangatan yang tentu saja kita rasakan ketika berkunjung ke TWAB.
- Warna coklat digunakan sebagai simbol bumi, manusia. Warna coklat juga memberikan kesan dapat dipercaya, nyaman dan bertahan.
- Konfigurasi warna-warna tersebut diharapkan membentuk citra TWAB.mengembangkan diri mengikuti perkembangan jaman dan menjaga kelestarian alam.
c.Tipografi (logotype)
Terdapat dua tulisan pada logo TWAB yaitu; 1) Taman Wisata Alam, 2) Bantimurung, Penulisan nama kedua tulisan itu memakai karakter huruf handwriting (gaya tulisan tangan) atau script yang memberikan kesan santai, dinamis, semi formal, namum mudah terbaca yang memberikan kesan artistik. Karakter huruf seperti itu didapatkan dari jenis huruf Script. Jenis huruf yang dipilih adalah Pacifico
d. Slogan (Tagline)
Menentukan slogan (tagline) Sebagai unsur yang mengikat keseragaman kampanye dan menjadi bagian yang terus mengingatkan khalayak. Slogan yang dipilih dan dianggap dapat mewakili citra TWAB adalah “The Kingdom Of Butterfly”
Slogan tersebut dipilih untuk menunjukkan bahwa ciri khas utama TWAB yaitu keanekaragaman kupu-kupu yang sebagian besar hanya ditemukan dikawasan ini seperti Graphium androcles dan Papilio Blumey. Seorang naturalis asal Inggris Alfred Russel Wallace juga pernah memberikan julukan yang sama pada TWAB. Hal ini sejalan dengan icon utama TWAB yang berada pada gerbang masuk yaitu sebuah patung kupu-kupu raksasa. Dengan adanya slogan ini diharapkan bahwa wisatawan yang datang ke TWAB menyadari bahwa betapa indahnya Ciptaan Allah, sehingga akan senantiasa tertanam dalam benak mereka untuk menjaga kelestarian alam TWAB.
Jenis huruf yang digunakan untuk tag line adalah jenis huruf yang tak berkait atau Sans Serif mewakili karakter jelas, lugas, tegas dan formal. Hal ini bertujuan untuk menyeimbangkan dengan tulisan “Bantimurung” yang lebih dinamis. Slogan/tagline menggunakan jenis huruf Myriad Pro Bold
Berdasarkan uraian tersebut di atas, logo TWAB yang diciptakan berdasarkan riset yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
Tagline biasanya disertakan pada logo ketika dipasang dalam berbagai media promosi. Apabila disertai dengan tagline, logonya sebagai berikut:
Demi menjaga konsistensi penerapan logo dan menjaga agar nantinya tidak terjadi penerapan logo yang salah dan tidak sesuai dengan citra yang ingin ditampilkan, maka dibuat beberapa turunan logo dalam versi grayscale, BW (Black White), non-gradasi dan negatif. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi jika ada kendala dalam proses produksi misalnya pembuatan stempel dimana warna yang digunakan harus plat, bukan gradasi. Selanjutnya, karena logo ini nantinya akan diaplikasikan pada berbagai macam ukuran media promosi, perubahan ukuran logo juga perlu diperhatikan. Berbagai ketentuan dalam penerapan logo nantinya disusun dalam sebuah Graphic Standard Manual.
Konsep Visual Media Promosi
a. Tata letak dan konsep visual
Secara umum, konsep penataan visual diselaraskan dengan isi iklan dan khalayak sasaran tanpa melupakan unsur komunikatifnya. Konsep visual yang digunakan sederhana, yaitu dengan mengambil inspirasi dari logo TWAB sendiri. Seperti dengan penggunaan warna-warna yang terkandung pada logo itu. Selain berusaha mengeksplorasi bentuk logo menjadi bagian dari konsep visual yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar logo TWAB semakin mudah diingat atau menangkap image/ visual yang menggambarkan logo TWAB dan keberadaan TWAB. Layout yang digunakan lebih menggambarkan penataan yang mengutamakan kesederhanaan (simplecity) tanpa menghilangkan proporsi, kesatuan (unity), kejelasan (clarity) yang menjadikan desain ini ekslusif, elegan dan menyenangkan. Dengan layout ini dapat menciptakan ketenangan dan ketertarikan (tidak bosan) dalam menyimak berbagai media promosi.Secara umum, konsep visual media promosi TWAB diuraikan sebagai berikut:
Tipografi yang digunakan dalam perancangan media promosi diselaraskan dengan tipografi yang digunakan pada logo. Oleh sebab itu, jenis huruf yang dipilih untuk mewakili citra TWAB adalah Miryad Pro dengan berbagai variasinya. Misalnya Myriad Pro untuk headline dan text pada bodycopy. Selanjutnya, jenis huruf Pacifico seperti yang digunakan pada logo type TWAB, juga dipakai misalnya pada sub-judul dan penulisan nama wahana pada Poster, meskipun pada brosur masih menggunakan Myriad Pro. Sedangkang untuk Closing menggunakan kata Wonderful Bantimurung, yang telah melakukan perubahan signifikan dari bentuk semula. Tujuan perubahan ini adalah untuk memberikan kesan yang menarik. Berbagai penggunaan karakter huruf diatas mencakup berbagai variasi penggunaan seperti Bold, Italic atau Underline, kecuali untuk karakter huruf Pacifico yang merupakan huruf Script yang hanya tersedia satu varian huruf dan penggunaanya sebaiknya menggunakan kombinasi hurup kapital dan kecil, jarang menggunakan huruf kapital secara bersamaan.
c. Warna
Penggunaan warna dalam konsep visual material promosi diadaptasi dari warna yang digunakan pada logo untuk memperkuat citra yang ingin ditampilkan. Hal ini merujuk pada penerapan sintaktik, dimana ada kesatuan rancangan didalam keseluruhan media promosi. Penggunaan warna merah yang dominan bermaksud untuk menarik perhatian konsumen. Meskipun pada beberapa bagian masih menggunakan warna lain disesuaikan dengan wahana apa yang menjadi perhatian, hal itu terlihat pada desain leaflet.
d.Ilustrasi
Ilustrasi utama yang digunakan dalam berbagai media promosi menampilkan beberapa foto wisatawan dengan berbagai aktivitas yang berkaitan dengan travel. Alasan memilih illustrasi ini karena komponen ini adalah sasaran utama kegiatan promosi. Illustrasi ini diperoleh atau dibeli dari beberapa situs penjualan foto, seperti Fotolia, Shutterstock dan Istockphoto. Penggunaan ilustrasi seperti ini sudah menjadi tren terbaru dalam pembuatan berbagai jenis media promosi yang menggunakan ilustrasi foto.Selain ilustrasi diatas, berbagai ilustrasi yang berkaitan dengan wahana atau yang terdapat di TWAB juga ditampilkan. Ilustrasi yang digunakan antara lain:
Media Promosi
a. Poster
Karena poster sifatnya ditempel di dinding dan relatif mudah untuk dibaca, maka lebih banyak informasi yang bisa disampaikan. Bentuk horisontal dipilih untuk memberi keleluasaan membagi ruang untuk headline, bodycopy dan closing-nya. Dipasang sebagai Headline adalah tulisan. “Taman Wisata Alam Bantimurung” beserta tagline-nya yaitu “The Kingdom Of Butterfly”. Headline ini dipilih dalam rangka memperkuat brand image TWAB yang baru. Didalam poster ini juga dicantumkan berbagai wahana TWAB disertai dengan logo baru dan informasi alamat (peta) TWAB.
Ilustrasi wisatawan yang berkunjung di TWAB diberi porsi yang dominan (+30%) untuk menarik perhatian khalayak. Selain itu ada pula ilustrasi yang menggambarkan berbagai wahana di TWAB. Dengan materi informasi yang singkat dan jelas, ditambah sifat poster yang memungkinkan ditempel dimana saja, poster diharapkan efektif dalam mempromosikan keberadaan TWAB. Untuk lebih jelasnya, desain poster yang diuraikan diatas adalah sebagai berikut:
b. Brosur
Brosur atau pamflet memuat informasi atau penjelasan tentang suatu layanan atau produk yang sebagai sarana media promosi. Informasi dalam brosur ditulis dalam bahasa yang ringkas, dan dimaksudkan mudah dipahami dalam waktu singkat. Brosur juga didesain agar menarik perhatian.
c. Leaflet
Berbeda dengan poster, leaflet yang berbentuk lebih kecil dan tidak perlu ditempel memungkinkan untuk menggunakan kedua sisinya dalam menyampaikan materi promosi. Dengan pertimbangan tersebut, leaflet kemudian didesain timbal balik. Sisi depan berisi ilustrasi wisatawan lengkap dengan endorsement yang diberikan, yang segala sisinya terdapat logo baru. Dengan konsep desain seperti ini, leaflet dapat digunakan sebagai branding material TWAB dalam setiap kegiatannya.
d. Booklet
Booklet dibuat untuk memenuhi kebutuhan informasi kepada wisatawan sehingga mengetahui lebih jauh seluk-beluk Kopma Almamater. Hal ini disebabkan karena didalam booklet dapat dimasukkan berbagai tambahan informasi yang lebih lengkap dan tidak terdapat pada media promosi yang
lain. Media promosi ini biasanya dapat bertahan lebih lama karena bentuknya yang seperti buku, sayang untuk dibuang begitu saja.
e.Spanduk
Spanduk menjadi media informasi singkat yang menjadi pilihan media promosi favorit karena harganya yang murah namun ukurannya besar sehingga mudah tertangkap dan terbaca oleh pengguna jalan yang melewatinya. Dengan pertimbangan tersebut, spanduk kemudian didesain dengan tampilan sebagai berikut:
f. Baliho
Baliho menjadi sarana atau media iklan luar ruang yang pada umumnya dipasang di pinggir jalan yang strategis dan dapat dengan mudah untuk dilihat serta dibaca oleh khalayak luas. Baliho biasanya dibuat dalam ukuran 6x4 meter. Desain baliho TWAB sebagai berikut:
g. Cinderamata
1.Gantungan Kunci
Gantungan kunci terbuat dari fiber dengan menggunakan gambar logo dibagian dalam sangat cocok untuk mempromosikan TWAB, karena gantungan kunci ini bisa dibawah kemana-mana.
2. Paper Bag
Salah satu jenis kantong atau alat yang digunakan sebagai tempat barang yang bisa dibawa dan menjadi media promosi yang terjangkau dengan penampilan yang bagus dan unik.
3. Polo T-shirt
Desain Polo T-Shirt yang menjadi aktualisasi pemakainya. Elemen desain yang digunakan menggunakan konsep logo TWAB. Polo T-shirt ini merupakan salah satu cinderamata yang bisa menjadi kenangan tersendiri bahwa wisatawan itu pernah berkunjung ke TWAB. Dengan pertimbangan tersebut, Polo T-Shirt TWAB didesain sebagai berikut:
4. Stationery (kertas kop, amplop, kartu nama)
Media ini boleh dikatakan wajib dan yang tak boleh dilupakan dalam pengelolaan sebuah lembaga, karena media ini mewakili citra perusahaan ketika digunakan untuk keperluan administrasi maupun sosialisasi internal maupun eksternal. Oleh sebab itu, perancangan stationery tidak boleh dianggap sepele.
g. Videografi
Salah satu alat promosi yang trend di jaman Internet adalah Video. Kelebihan video ini selain karena memiliki suara dan gambar yang dapat bergerak tentunya video ini juga bisa di upload secara online dibeberapa situs berbagi Video, salah satunya You tube. berikut adalah video TWAB yang saya buat dengan menggunakan Youtube Capture.
Yusufsangdes
Tipografi yang digunakan pada Logotype |
Logotype menggunakan huruf Pacifico |
d. Slogan (Tagline)
Menentukan slogan (tagline) Sebagai unsur yang mengikat keseragaman kampanye dan menjadi bagian yang terus mengingatkan khalayak. Slogan yang dipilih dan dianggap dapat mewakili citra TWAB adalah “The Kingdom Of Butterfly”
Slogan TWAB |
Jenis huruf yang digunakan untuk tag line adalah jenis huruf yang tak berkait atau Sans Serif mewakili karakter jelas, lugas, tegas dan formal. Hal ini bertujuan untuk menyeimbangkan dengan tulisan “Bantimurung” yang lebih dinamis. Slogan/tagline menggunakan jenis huruf Myriad Pro Bold
Tipografi yang digunakan pada tagline |
Berdasarkan uraian tersebut di atas, logo TWAB yang diciptakan berdasarkan riset yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
Logo Tanpa Tagline |
Logo TWAB yang disertai tagline |
Beberapa turunan logo (1-Grayscale, 2-BW, 3-Non gradasi,4-negatif, 5- Landscape, 6-Portrait) |
Beberapa contoh perubahan ukuran pada logo |
Konsep Visual Media Promosi
a. Tata letak dan konsep visual
Secara umum, konsep penataan visual diselaraskan dengan isi iklan dan khalayak sasaran tanpa melupakan unsur komunikatifnya. Konsep visual yang digunakan sederhana, yaitu dengan mengambil inspirasi dari logo TWAB sendiri. Seperti dengan penggunaan warna-warna yang terkandung pada logo itu. Selain berusaha mengeksplorasi bentuk logo menjadi bagian dari konsep visual yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar logo TWAB semakin mudah diingat atau menangkap image/ visual yang menggambarkan logo TWAB dan keberadaan TWAB. Layout yang digunakan lebih menggambarkan penataan yang mengutamakan kesederhanaan (simplecity) tanpa menghilangkan proporsi, kesatuan (unity), kejelasan (clarity) yang menjadikan desain ini ekslusif, elegan dan menyenangkan. Dengan layout ini dapat menciptakan ketenangan dan ketertarikan (tidak bosan) dalam menyimak berbagai media promosi.Secara umum, konsep visual media promosi TWAB diuraikan sebagai berikut:
- Headline, berupa logo TWAB yang lengkap
- Bodycopy, berisi teks atau informasi penjelasan dari headline
- Ilustrasi, berupa foto-foto yang menggambarkan orang atau wisatawan yang berkunjung ke TWAB, ditambah ilustrasi foto yang menggambarkan berbagai wahana wisata yang dapat dinikmati di TWAB. Selain itu terdapat pula Illlustrasi peta lokasi TWAB.
- Closing, berupa tulisan “Wonderful Bantimurung’dan ajakan “Yuk ke Bantimurung”, sebuah closing word untuk menanamkan kedalam benak pengunjung bahwa TWAB itu sangat indah dan sangat menarik dikunjungi.
Tipografi yang digunakan dalam perancangan media promosi diselaraskan dengan tipografi yang digunakan pada logo. Oleh sebab itu, jenis huruf yang dipilih untuk mewakili citra TWAB adalah Miryad Pro dengan berbagai variasinya. Misalnya Myriad Pro untuk headline dan text pada bodycopy. Selanjutnya, jenis huruf Pacifico seperti yang digunakan pada logo type TWAB, juga dipakai misalnya pada sub-judul dan penulisan nama wahana pada Poster, meskipun pada brosur masih menggunakan Myriad Pro. Sedangkang untuk Closing menggunakan kata Wonderful Bantimurung, yang telah melakukan perubahan signifikan dari bentuk semula. Tujuan perubahan ini adalah untuk memberikan kesan yang menarik. Berbagai penggunaan karakter huruf diatas mencakup berbagai variasi penggunaan seperti Bold, Italic atau Underline, kecuali untuk karakter huruf Pacifico yang merupakan huruf Script yang hanya tersedia satu varian huruf dan penggunaanya sebaiknya menggunakan kombinasi hurup kapital dan kecil, jarang menggunakan huruf kapital secara bersamaan.
c. Warna
Penggunaan warna dalam konsep visual material promosi diadaptasi dari warna yang digunakan pada logo untuk memperkuat citra yang ingin ditampilkan. Hal ini merujuk pada penerapan sintaktik, dimana ada kesatuan rancangan didalam keseluruhan media promosi. Penggunaan warna merah yang dominan bermaksud untuk menarik perhatian konsumen. Meskipun pada beberapa bagian masih menggunakan warna lain disesuaikan dengan wahana apa yang menjadi perhatian, hal itu terlihat pada desain leaflet.
d.Ilustrasi
Ilustrasi utama yang digunakan dalam berbagai media promosi menampilkan beberapa foto wisatawan dengan berbagai aktivitas yang berkaitan dengan travel. Alasan memilih illustrasi ini karena komponen ini adalah sasaran utama kegiatan promosi. Illustrasi ini diperoleh atau dibeli dari beberapa situs penjualan foto, seperti Fotolia, Shutterstock dan Istockphoto. Penggunaan ilustrasi seperti ini sudah menjadi tren terbaru dalam pembuatan berbagai jenis media promosi yang menggunakan ilustrasi foto.Selain ilustrasi diatas, berbagai ilustrasi yang berkaitan dengan wahana atau yang terdapat di TWAB juga ditampilkan. Ilustrasi yang digunakan antara lain:
Ilustrasi Pintu gerbang TWAB (Patung kupu-kupu & Patung monyet) Sumber: Dok.Pribadi |
Illustrasi Pengunjung untuk media promosiSumber: 1,2 (Fotolia.com),3 (Shutterstock.com), 4 ( Dokumentasi Keker Harian Fajar) |
Ilustrasi Kupu-kupu dan Peta lokasi TWAB |
Media Promosi
a. Poster
Karena poster sifatnya ditempel di dinding dan relatif mudah untuk dibaca, maka lebih banyak informasi yang bisa disampaikan. Bentuk horisontal dipilih untuk memberi keleluasaan membagi ruang untuk headline, bodycopy dan closing-nya. Dipasang sebagai Headline adalah tulisan. “Taman Wisata Alam Bantimurung” beserta tagline-nya yaitu “The Kingdom Of Butterfly”. Headline ini dipilih dalam rangka memperkuat brand image TWAB yang baru. Didalam poster ini juga dicantumkan berbagai wahana TWAB disertai dengan logo baru dan informasi alamat (peta) TWAB.
Ilustrasi wisatawan yang berkunjung di TWAB diberi porsi yang dominan (+30%) untuk menarik perhatian khalayak. Selain itu ada pula ilustrasi yang menggambarkan berbagai wahana di TWAB. Dengan materi informasi yang singkat dan jelas, ditambah sifat poster yang memungkinkan ditempel dimana saja, poster diharapkan efektif dalam mempromosikan keberadaan TWAB. Untuk lebih jelasnya, desain poster yang diuraikan diatas adalah sebagai berikut:
Desain Poster |
Brosur atau pamflet memuat informasi atau penjelasan tentang suatu layanan atau produk yang sebagai sarana media promosi. Informasi dalam brosur ditulis dalam bahasa yang ringkas, dan dimaksudkan mudah dipahami dalam waktu singkat. Brosur juga didesain agar menarik perhatian.
Desain brosur |
Berbeda dengan poster, leaflet yang berbentuk lebih kecil dan tidak perlu ditempel memungkinkan untuk menggunakan kedua sisinya dalam menyampaikan materi promosi. Dengan pertimbangan tersebut, leaflet kemudian didesain timbal balik. Sisi depan berisi ilustrasi wisatawan lengkap dengan endorsement yang diberikan, yang segala sisinya terdapat logo baru. Dengan konsep desain seperti ini, leaflet dapat digunakan sebagai branding material TWAB dalam setiap kegiatannya.
Desain leaflet |
d. Booklet
Booklet dibuat untuk memenuhi kebutuhan informasi kepada wisatawan sehingga mengetahui lebih jauh seluk-beluk Kopma Almamater. Hal ini disebabkan karena didalam booklet dapat dimasukkan berbagai tambahan informasi yang lebih lengkap dan tidak terdapat pada media promosi yang
lain. Media promosi ini biasanya dapat bertahan lebih lama karena bentuknya yang seperti buku, sayang untuk dibuang begitu saja.
Desain Booklet |
Spanduk menjadi media informasi singkat yang menjadi pilihan media promosi favorit karena harganya yang murah namun ukurannya besar sehingga mudah tertangkap dan terbaca oleh pengguna jalan yang melewatinya. Dengan pertimbangan tersebut, spanduk kemudian didesain dengan tampilan sebagai berikut:
Desain spanduk |
Baliho menjadi sarana atau media iklan luar ruang yang pada umumnya dipasang di pinggir jalan yang strategis dan dapat dengan mudah untuk dilihat serta dibaca oleh khalayak luas. Baliho biasanya dibuat dalam ukuran 6x4 meter. Desain baliho TWAB sebagai berikut:
Desain baliho |
1.Gantungan Kunci
Gantungan kunci terbuat dari fiber dengan menggunakan gambar logo dibagian dalam sangat cocok untuk mempromosikan TWAB, karena gantungan kunci ini bisa dibawah kemana-mana.
2. Paper Bag
Salah satu jenis kantong atau alat yang digunakan sebagai tempat barang yang bisa dibawa dan menjadi media promosi yang terjangkau dengan penampilan yang bagus dan unik.
Desain Paper Bag |
3. Polo T-shirt
Desain Polo T-Shirt yang menjadi aktualisasi pemakainya. Elemen desain yang digunakan menggunakan konsep logo TWAB. Polo T-shirt ini merupakan salah satu cinderamata yang bisa menjadi kenangan tersendiri bahwa wisatawan itu pernah berkunjung ke TWAB. Dengan pertimbangan tersebut, Polo T-Shirt TWAB didesain sebagai berikut:
Desain Polo T-Shirt |
4. Stationery (kertas kop, amplop, kartu nama)
Media ini boleh dikatakan wajib dan yang tak boleh dilupakan dalam pengelolaan sebuah lembaga, karena media ini mewakili citra perusahaan ketika digunakan untuk keperluan administrasi maupun sosialisasi internal maupun eksternal. Oleh sebab itu, perancangan stationery tidak boleh dianggap sepele.
Desain Stationary |
Salah satu alat promosi yang trend di jaman Internet adalah Video. Kelebihan video ini selain karena memiliki suara dan gambar yang dapat bergerak tentunya video ini juga bisa di upload secara online dibeberapa situs berbagi Video, salah satunya You tube. berikut adalah video TWAB yang saya buat dengan menggunakan Youtube Capture.
Silahkan pesan logo Via Fiverr dengan mengklik tombol hijau dibawah:
0 Response to "Makna Logo Taman Wisata Alam Bantimurung"
Posting Komentar