Tinjauan Umum Tentang Desain Komunikasi Visual

Pengertian Desain 

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kata desain yang sering kita artikan sebagai sebuah rancangan awal dari sebuah produk atau karya baik dilakukan secara manual (freehand) ataupun melalui proses komputerisasi.

Pendapat diatas tentunya sejalan dengan pengertian dari Wikipedia, bahwa desain adalah seni terapan, arsitektur dan berbagai pencapaian kreatif lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata “desain” bisa digunakan sebagai kata benda ataupun kata kerja. Sebagai kata kerja “desain” memiliki arti “proses untuk membuat dan menciptakan objek baru”. Sedang sebagai kata benda, “desain” digunakan untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana, proposal atau berbentuk objek nyata. (Wikipedia bahasa Indonesia, enksiklopedia Bebas).

Lain halnya dengan pendapat Prawira (1989: 5). Beliau mengemukakan bahwa kata desain berasal dari bahasa Inggris design atau bahasa Latin designare. Yang artinya membuat suatu rancangan berupa gambar atau sketsa yang melibatkan unsur-unsur visual seperti garis, bentuk, warna, dan nilai. 

Desain juga adalah suatu disiplin atau mata pelajaran yang tidak hanya mencakup ekspolarasi visual, tetapi terkait pula dengan aspek-aspek seperti kultur-sosial, filosofis, teknis dan bisnis. Aktivitasnya termasuk dalam desain grafis, desain industri, arsitektur, desain interior, desain produk, dan profesi-profesi lainnya. (Safanayong, 2006: 2).
Sedangkan dalam dunia seni Kallo dalam (Ramlan, 2010:8) mengemukakan bahwa desain adalah dasar suatu perangkat yang membangun sebuah karya, menjadi awal dari sebuah kerja kesenian baik itu seni tari, musik, teater, multimedia, bahkan seni rupa. Kata desain berasal dari kata design (Inggris) yang juga mengambil dari kata designare (Latin). Desain dapat diartikan sebagai potongan, bentuk, model, pola, konstruksi, dan tujuan.

Seiring waktu pengertian tentang desain semakin berkembang, meskipun pada dasarnya mempunyai esensi yang sama yaitu bagaimana menciptakan suatu karya yang didasarkan atas proses kreatif dengan tujuan untuk membentuk dan memperkuat sebuah brand. Mike Moser, seorang direktur kreatif dan pendiri  agensi periklanan Golberg Moser O’Neill, mengemukakan bahwa desain dan layout adalah wilayah ikon branding yang kuat. (Moser, 2008: 104)

Pengertian Desain Komunikasi Visual

Berkembangannya pendapat tentang desain maka bermunculan pula istilah-istilah yang terkait dengan desain sebagai wujud kemajuan peradaban manusia. Salah satunya istilah “Desain Grafis” yang selanjutnya istilah ini juga berganti menjadi istilah “Desain Komunikasi Visual”.

Desain komunikasi visual adalah aktifitas mulia insan budaya yang diwujudkan dan disampaikan bagi kepentingan sesama dan alam lingkungan sebagai rasa syukur terhadap Sang Pencipta. (Safanayong, 2006: 98).

Desainer Bag. Iklan Harian Fajar
Menurut definisinya, Desain Komunikasi Visual adalah suatu disiplin ilmu yang bertujuan mempelajari konsep-konsep komunikasi serta ungkapan kreatif melalui berbagi media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual dengan mengelola elemen-elemen grafis yang berupa bentuk gambar, tatanan huruf serta komposisi warna serta layout (tata letak perwajahan). Dengan demikian, gagasan bisa diterima oleh orang atau kelompok yang menjadi sasaran penerima pesan. ( Kusrianto, 2006: 2)

Fungsi desain Komunikasi Visual

Empat fungsi Desain Komunikasi Visual adalah sebagai berikut:
  1.  Untuk memberitahu atau memberi informasi (to inform), mencakup: menjelaskan, menerapkan dan mengenalkan.
  2. Untuk memberi penerapan (to enlighten), mencakup: membuka pikiran dan menguraikan.
  3. Untuk membujuk (to persuade), mencakup: menganjurkan (umumnya dalam periklanan), komponen-komponennya termasuk kepercayaan, logika, dan daya tarik.
  4. Untuk melindungi (to protect) fungsi khusus untuk desain kemasan dan kantong belanja.
Fungsi 1, 2, dan 3 lebih saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya dan tergantung dari permasalahan yang dituju. (Safanayong, 2006: 3).Baik fungsi maupun tujuan di atas sangat dipengaruhi oleh aktivitas ataupun pola fikir desainernya. Desainer mempunyai tanggung jawab sosial yang penting karena di dunia ini desain adalah inti dari tantangan sekaligus solusi. Desainer menciptakan begitu banyak hal dalam dunia yang kita tinggali ini, mulai dari hal-hal yang kita konsumsi, sampai dengan menciptakan harapan-harapan apa yang ingin kita penuhi. Desainer membentuk apa yang kita lihat, kita gunakan, dan apa yang kita rasakan. Desainer mempunyai kekuatan yang luar biasa untuk mempengaruhi bagaimana dunia ini berjalan, dan bagaimana kita merancang masa depan (Berman, 2010: 1) .

Seorang desainer harus bertanggung jawab atas rancangan yang dibuatnya. Oleh karena itu dituntut agar rancangannya dapat diaplikasikan kedalam berbagai media. Ketidakteraturan rancangan dapat menimbulkan kesan yang kurang baik terhadap citra perusahaan. Dalam rangka menjaga sebuah keselarasan dan keteraturan dalam sebuah rancangan, perlu dibuatkan semacam panduan penerapan atas desain yang kita rancang. Metode itu sering disebut Graphic Standar Manual (GSM). Didalam sebuah graphic standar manual, misalnya diatur tentang hal-hal sebagai berikut:
  1. Konfigurasi yang diperkenankan
  2. Warna-warna yang digunakan
  3. Tipografi/ jenis huruf yang dipergunakan
  4. Aplikasi dan contoh penerapannya pada stationery set, sign name (papan nama perusahaan), kendaraan dinas, dll.
  5. Aplikasi pada seragam kerja, pada aset-aset perusahaan, pada produk merchandise yang digunakan sebagai sarana promosi, dsb. (Abdiansyah, 2008: 19)
Selanjutnya, Peter Knapp mengemukakan bahwa “Design became Identity (Desain sebagai Identitas), Identity became Branding (Desain sebagai Merek), Branding became Living (Desain sebagai Keseharian).” (Rustan, 2009: 103). Jadi dapat disimpulkan bahwa wajah utama sebuah Branding adalah identitas visual yang unsur pembentuk utamanya adalah sebuah logo.

Tujuan Desain Komunikasi visual

Studi desain secara luas dapat disempitkan berfokus pada bentuk dan fungsi dan dasar pemikiran, kebutuhan, maksud dan tujuan kegunaan serta implikasi bentuk. Dengan lebih memahami fungsi bentuk (form), kita lebih memahami bagaimana bentuk dapat dapat menghubungkan kita ke orang lain dan ke dunia. Bentuk memiliki banyak arti, sekitar 20 arti yang berbeda-beda. Kebanyakan arti tersebut berakar dari kata latin Forma, yang berasal dari bahasa Yunani berarti bentuk, struktur dan ide. Pada intinya bentuk adalah gabungan elemen-elemen visual dasar, yaitu ukuran, warna, dan tekstur dan lebih dari pada sekedar shape . Tiap bentuk (form) memiliki fungsi utama dan sejumlah fungsi tambahan atau pendukung. Fungsi-fungsi tersebut kadang jelas terkait pada bentu tertentu, pisau misalnya, gunanya untuk memotong. Dalam bentuk dua dimensi, fungsi agak lebih abstrak dan sulit dikenal/ tidak jelas. Desain komunikasi visual tidak hanya berfungsi mekanikal tetapi ada fungsi lainnya. Yaitu memberi inspirasi, informasi, dan menggerakkan kita untuk beraksi, desain komunikasi visual selain memiliki fungsi sosial juga fungsi fisik dan pribadi. (Safanayong, 2006: 3)   

Sumber: Skripsi Muhammad yusuf

Yusufsangdes


Silahkan Lihat dan Beli vector saya:

Silahkan Lihat Portofolio Saya diShutterstock:


Silahkan Lihat Vector Terlaris Saya di Shutterstock:


Silahkan pesan logo Via Fiverr dengan mengklik tombol hijau dibawah:

0 Response to "Tinjauan Umum Tentang Desain Komunikasi Visual"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel